«

»

Jan 18

Mengenai Penyakit Anemia Sel Sabit – Sickle Cell Disease (SCD)

Penyakit sel sabit atau sickle cell disease (SCD) merupakan beberapa kelainan sel darah merah. Pesakit SCD memiliki hemoglobin tidak normal yang disebut hemoglobin S atau hemoglobin sabit dalam sel darah merahnya. Ianya berpunca daripada keturunan atau geb yang diwarisi daripada ibu/bapa kepada anaknya.

Hemoglobin merupakan protein dalam sel darah merah yang membawa oksigen ke seluruh tubuh. Bagaimana pun penyakit SCD tidak berjangkit.

Penderita SCD mewarisi dua gen hemoglobin yang abnormal dari ayah dan ibu. Apapun jenis SCD yang diderita, setidaknya salah satu dari dua gen abnormal menjadi penyebab tubuh mebghasilkan hemoglobin S. Sementara itu, seseorang yang memiliki dua gen hemoglobin S (atau hemoglobin SS) akan menderita penyakit yang disebut anemia sel sabit. Anemia sel sabit merupakan jenis SCD yang paling berat dan paling umum.

Penyakit hemoglobin SC dan hemoglobin Sβ thalassemia merupakan dua bentuk umum lainnya dari SCD.

Beberapa bentuk penyakit sel sabit (sickle):

  • Hemoglobin SS
  • Hemoglobin SC
  • Hemoglobin Sβ0 thalassemia
  • Hemoglobin Sβ+thalassemia
  • Hemoglobin SD
  • Hemoglobin SE

Bagaimana penyakit sel sabit (sickle) terjadi?

Sel-sel jaringan tubuh memerlukan oksigen untuk bekerja dengan baik. Biasanya, hemoglobin dalam sel darah merah mengambil oksigen dari paru-paru dan membawanya ke seluruh jaringan tubuh.

Sel-sel darah merah yang mengandungi hemoglobin normal berbentuk seperti kepingan leper (seperti donat tanpa lubang). Bentuk ini memungkinkan sel-sel menjadi fleksibel sehingga dapat bergerak melalui pembuluh darah besar dan kecil untuk membawa oksigen.

Hemoglobin sabit (sickle) tidak seperti hemoglobin normal. Hemoglobin sabit (sickle) membentuk batang kaku dalam sel darah merah, berubah menjadi sabit, atau bentuk sickle.

Sel berbentuk sabit (sickle) tidak fleksibel oleh itu dapat menempel pada dinding pembuluh, menyebabkan penyumbatan yang memperlambat atau menghentikan aliran darah. Ketika peroses ini terjadi, oksigen tidak dapat masuk ke dalam jaringan di sekitarnya.

Kurangnya oksigen jaringan akan menyebabkan nyeri hebat yang disebut krisis nyeri (pain crises). Nyeri ini dapat menyerang tiba-tiba tanpa peringatan, sehingga penderita memerlukan rawatan yang efektif di hospital.

Sebagian besar anak-anak penderita SCD tidak mengalami nyeri atau pain crises, sementara remaja dan orang dewasa dapat menderita nyeri kronis yang berlanjutan.

Sel darah merah abnormal dan rendahnya kandungan oksigen juga dapat menyebabkan kerosakan organ, seperti limpa, otak, mata, paru-paru, hati, jantung, ginjal, penis, sendi, kulit, atau bahkan tulang.

Disebabkan bentuknya tidak fleksibel, sel sabit dapat meledak atau disebut dengan hemolyze. Kitaran hidup sel darah merah normal berkisar pada 90 hingga 120 hari, sementara sel sabit hanya dapat bertahan selama 10 hingga 20 hari.

Tubuh selalu membuat sel-sel darah merah baru untuk menggantikan sel-sel tua. Namun, tubuh penderita SCD mengalami kesulitan untuk mengimbangi produksi sel darah baru dan dengan cepatnya sel-sel darah yang dihancurkan. Akibatnya, jumlah sel darah merah cenderung lebih rendah daripada jumlah normal. Situasi inilah yang disebut dengan anemia, sebagai penyebab berkurangnya tenaga yang dimiliki tubuh.

Apakah anemia sel sabit dapat disembuhkan?

Penyakit sel sabit merupakan penyakit seumur hidup. Tingkat keparahan penyakit setiap penderita pasti bervariasi.

Di negara-negara berpendapatan tinggi seperti Amerika Serikat, harapan hidup penderita SCD saat ini sekitar 40-60 tahun. Pada tahun 1973, umur rata-rata penderita SCD di Amerika Serikat hanya 14 tahun. Hal ini menunjukkan adanya kemajuan dalam diagnosis dan perawatan SCD.

Pada saat ini, hematopoietic stem cell transplantation (HSCT) merupakan satu-satunya ubat untuk SCD. Sayangnya, kebanyakan penderita SCD terlalu tua untuk menjalani transplantasi atau tidak memiliki kerabat yang memiliki kecocokan genetik sebagai donor. Donor yang sesuai sangat diperlukan untuk mendapatkan hasil transplantasi terbaik.

Ada banyak kaedah rawatan efektif yang dapat mengurangi gejala dan memperpanjang hidup penderita SDC. Diagnosis dini dan perawatan medis yang teratur untuk mencegah komplikasi juga berkontribusi dalam meningkatkan kualitas hidup penderita.

Pesakit Anemia Sel Sabit – Sickle Cell Disease (SCD) boleh amalkan penggunaan Jus Delima Bio Emas. Jus Delima Bio Emas merupakan kombinasi herba yang terdiri diantaranya ekstrak buah delima, biji anggur, zaitun dan gam arabic yang dapat membantu.

Bahan-bahan terpilih yang ada dalam Jus Delima Bio Emas mengandungi bahan antioksidan yang tinggi. Satu penyelidikan terbaru yang dijalankan oleh  7 orang saintis dari Department of Hematology Military Hospital, Khartoum, Sudan dan Faculty of Medicine, Alneelain University, Khartoum, Sudan Published online 2017 Mar 16. doi:  10.1186/s12878-017-0075-y mengesahkan bahawa al manna mampu mengawal penyakit ini. Rujuk di sini

Jus Delima Bio Emas bukan dikategori sebagai ubat, ianya sebagai makanan tetapi dengan kandungan bahan antioksidan yang tinggi ianya boleh membantu. Oleh itu ianya boleh membantu pesakit SDC.



Sila KLIK imej di bawah untuk mendengar mengenai Jus Delima Bio Emas


<< KEMBALI KE HALAMAN UTAMA